Ada Apa dengan Pola Makan ala Rasulullah ?

By: Sospem FTI

Rasulullah adalah uswatun khasanah atau suri tauladan yang baik. Tentu saja, label yang demikian bukan tanpa maksud. Di dalam Al Qur’an, Rasulullah adalah rahmat bagi seluruh alam yang dipilih sebagai contoh terbaik dalam segi manapun. Salah satunya adalah dalam pola hidup dan aktivitas sehari-harinya, sehingga Rasulullah Muhammad adalah orang yang paling sehat di dalam sejarah. Hal ini karena pola hidup Rasulullah yang tidak satupun bertentangan dengan pola hidup sehat sesuai dengan yang telah dianjurkan.
Salah satu pola hidup yang dicontohkan Rasulullah adalah mengenai pola makan Rasulullah. Seluruh pola makan Rasulullah diketahui baik untuk kesehatan dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Segala aktivitas Nabi Muhammad dikenal dengan istilah sunnah yang apabila dikerjakan oleh ummat Islam akan mendapatkan pahala. Beberapa pola makan yang dicontohkan oleh Rasulullah adalah sebagai berikut.
Membuka menu sarapan dengan segelas air dingin yang dicampur dengan sesendok madu asli. Dalam Al-Qur’an, madu merupakan syifaa (obat). Hal ini berarti pada dasarnya madu bisa menjadi obat atas berbagai penyakit. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus, dan menyembuhkan sembelit. Selain itu, madu juga mengandung mikronutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat diketahui bahwa mengonsumsi madu di pagi hari sebelum sarapan dapat memudahkan pencernaan dan menambah stamina untuk beraktivitas.
Saat masuk waktu dhuha, Rasulullah mengonsumsi 7 butir kurma ajwa’(matang). Rasulullah mengatakan bahwa mengonsumsi 7 kurma dapat menghindarkan diri dari racun. Secara ilmiah, mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil lebih dianjurkan daripada mengonsumsi kurma dalam jumlah genap. Hal ini terjadi karena zat yang terbentuk saat seseorang mengonsumsi kurma dengan jumlah ganjil dan genap berbeda.
Menjelang sore hari, Rasulullah mengonsumsi minyak zaitun dengan roti. Manfaatnya adalah untuk mencegah kepikunan, lemah tulang, menghancurkan kolestrol, dan melancarkan pencernaan. Roti yang dicampur minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin
Ketika makan malam, Rasulullah mengonsumsi sayur-sayuran. Sayur-sayuran mengandung berbagai vitamin, mineral, dan serat yang diperlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sayuran juga berfungsi melindungi tubuh dari berbagai serangan penyakit.
Rasulullah tidak menganjurkan ummatnya untuk langsung tidur selepas makan. Secara ilmiah, ketika makanan yang dikonsumsi tidak digunakan untuk beraktivitas dan langsung digunakan untuk tidur, maka makanan yang dikonsumsi akan diubah sebagai lemak dan tidak diubah menjadi energi.
Ketika berbuka puasa, Rasulullah selalu mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil terlebih dahulu. Ketika puasa, tubuh tidak mendapat asupan nutrisi yang dapat digunakan sebagai sumber energi sehingga makanan yang pertama kali dianjurkan untuk dikonsumsi adalah makanan manis. Hal ini dikarenakan tubuh akan lebih dahulu mencerna makanan yang mengandung gula untuk diubah menjadi energi.
Rasulullah juga memerintahkan agar berhenti makan sebelum kenyang. Secara ilmiah, otak cepat menerima sinyal lapar. Akan tetapi, otak lambat dalam menerima sinyal kenyang. Sehingga dapat dikatakan bahwa ketika belum merasa kenyang pun kebutuhan nutrisi tubuh sudah terpenuhi. Ketika berlebih-lebihan, hal ini dapat menyebabkan kantuk dan tidak baik untuk kesehatan.
Sebagai ummat Islam, hendaknya seorang muslim juga mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah dengan melaksanakan pola hidup seperti Rasulullah. Dengan demikian, penyakit-penyakit yang disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat dapat dihindari dan juga merupakan usaha preventif untuk mencegah penyakit-penyakit yang mudah menyerang tubuh manusia karena pola hidup yang tidak sehat.