Lelah Lillah

Oleh : @alfaza

Ada yang berbisik mengeluh ingin mundur dan jatuh, dia berkata lelah.

Ada yang lelah, pikirannya penat, ia berkata kuat, lelah liLLah.

Dunia memang tempat untuk berlelah-lelah. Saat kita melakukan banyak aktivitas, saat banyak kegiatan yang harus dilalui, mungkin tubuh dan pikiran tak selalu kuat seperti yang kita harapkan. Kadang terasa lelah sekali untuk melangkah, kadang merasa tak ada semangat untuk berjuang, sering kali muncul pikiran jenuh dengan semua rutinitas keseharian.

Namun, apakah lelah kita tak berarti kawan ? Dunia adalah tempat dengan berbagai hiruk pikuk di dalamnya. Setiap insan bebas mengambil ‘peran’ sesuai keinginan dan kemampuannya. Hanya saja yang mesti diingat adalah setiap peran yang diambil itu kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Ta’ala.

LiLLah atau lilmar’ah ? Untuk Allah atau untuk ciptaan Allah ? Kuliah, berorganisasi, bersosial, dan aktivitas yang lain, sudahkah itu kita niatkan untuk Allah ? Tiada lelah tanpa pahala jika itu liLLah. Kelelahan yang hadir semoga dinilai kebaikan, jika kita melakukkannya karena Allah Ta’ala.

Pagi berangkat kuliah, sore rapat, malam kerja kelompok, dan seterusnya, alangkah luar biasa jika setiap langkah yang kita pijakkan di dunia ini, kita niatkan ikhlas untuk Allah swt. Maha Pemurah Allah swt. berjuta pahala akan dimaktubkan oleh sang Raqib jika niat kita benar.

“Tidaklah rasa lelah, rasa sakit (yang terus menerus), kekhawatiran, rasa sedih, gangguan, kesusahan yang menimpa seorang Muslim sampai duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan musibah tersebut.” (HR. Bukhari Muslim)

            Indah nian kehidupan seorang muslim. Betapa pun banyak kelelahan yang dirasakan, semua itu akan bernilai pahala dan berbuah pengapusan segala dosanya selama ia menerima ujian itu dengan Lillah (karena Allah). Inilah konsekuensi hidup seorang Muslim. Apa pun yang terjadi dan dialaminya, selama ia bisa menerimanya dengan Lillah, maka semua itu akan menjadi perantara baginya untuk mendapatkan berjuta kebaikan dari Allah Ta’ala.

Jalan Hidup ini bukanlah jalan yang terlampau di kanan dan kirinya taman bunga kian elok berwana-warni nan indah …

Akan tetapi jalan yg terjal penuh perjuangan, rintangan, kepenatan dan air mata . .

Tidak masalah…!!!  karena ujung jalan ini bermuara jelas surga Allah ta’ala terkhusus bagi yang konsisten berpijak di atas syariat-Nya.

Peluh perjuangan semoga Allah gantikan dengan nikmatnya air telaga dari sungai Al-kautsar, digantikan dengan Jannah nantinya yang telah Allah siapkan di yaumul Qiyamah.